TEORI DUAL CODING

TUGAS TERSTRUKTUR TATAP MUKA 2

Pertanyaan 2 :
Jelaskan bagaimana teori Dual Coding dapat diadaptasikan dalam menyiapkan suatu multimedia pembelajaran matematika ?

Jawab :

Alan Paivio ( Paivio, 1971-2006 ) mengemukakan sebuah teori dalam pembuatan multimedia pembelajaran yaitu teori dual coding. Teori dual coding mengatakan bahwa informasi yang diterima seseorang diproses melalui salah satu dari dua chanel , yaitu chanel verbal seperti teks dan suara, dan chenel visual ( non verbal image) seperti diagram , gambar, dan animasi. Kedua chanel ini dapat berfungdi baik secara independen, secara paralel, atau juga secara terpadu bersamaan ( Sadoski,Paivio,Goeks 1991).

Theory dual coding juga menyiratkan bahwa seseorang akan belajar lebih baik ketika media belajar yang digunakan merupakan perpaduan yang tepat dari chenel verbal dan non verbal (najar,1995). Sejalan dengan pernyataan tersebut, peneliti berpendapat bahwa ketika media belajar yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa media maka kedua chanel pemprosesan informasi (verbal Dan non verbal ) dimungkinkan untuk bekerja secara paralel atau bersama-sama , yang berdampak pada kemudahan informasi yang disampaikan terserap oleh pembelajar.

Ada tiga pemprosesan informasi, yaitu :
1.      Pengaktipan langsung representasi verbal atau piktorial
2.      Pengaktipan representasi verbal oleh pictorial atau sebaliknya
3.      Pengaktipan secara bersama – sama representasi verbal dan pictorial

Channel verbal memproses informasi secara berurutan sedangakan chenel non verbal memproses informasi secara bersamaan ( singkron/paralel). Contohnya informasi yang disampaikan dengan menggunakan kata – kata atau verbal dan ilustrasi yang relevan memiliki kecendrungan lebih mudah diperlajari  dan dipahami dari pada infooormasi yang menggnakan teks saja, suara saja, perpaduan tek dan suara saja , atau ilustrasi saja.



Komentar

  1. Assalammualaikum wr. wb.

    Sedikit tambahan dari saya :
    Teori muatan kognitif (cognitive load theory) menyediakan sebuah model yang berguna untuk menguji suatu aspek penting dari pemrosesan ganda desain pesan visual-auditori multimedia pembelajaran. Model belajar ini mengasumsikan manusia memiliki dua kanal menuju memori kerja. Satu kanal berasal dari indera pendengaran dan kanal yang lain berasal dari indera penglihatan. Bahan ajar multimedia mungkin berisi gambar dan kata-kata (baik dalam bentuk tekstual maupun tuturan). Gambar dan narasi tekstual (printed word) masuk menuju sistem pemroses kognitif pembelajar melalui indera penglihatan, sedangkan narasi tuturan (spoken words) masuk melalui indera pendengaran. Pembelajar tidak menerima semua informasi yang disajikan melainkan memilih dan menyaring sesuai minat dan kepentingannya. Informasi-informasi yang terpilih lebih lanjut diproses dalam memori kerja pembelajar. Memori kerja ini memiliki keterbatasan dalam hal menyimpan dan memanipulasi informasi di setiap kanal. Dalam memori kerja ini, pembelajar secara mental mengorganisasikan gambar-gambar terpilih kedalam model piktorial dan beberapa tuturan ke dalam model verbal. Kedua jenis informasi ini dipadukan dengan informasi yang telah dimiliki pembelajar dari memori jangka panjang yang merupakan gudang penyimpanan pengetahuan pembelajar. Memori kerja berfungsi bukan saja menyimpan sementara informasi tetapi juga berlaku sebagai mesin pengolah informasi. Kapasitas memori kerja sangat terbatas dan masa simpannya juga sangat singkat. Keterbatasan ini hanya berlaku untuk informasi yang sama sekali baru bagi penggunanya atau yang memerlukan pengolahan dengan cara berbeda dari informasi yang pernah diterimanya. Informasi yang telah dipelajari akan tersimpan dalam memori jangka panjang, tidak lagi memiliki keterbatasan baik dalam banyaknya maupun lamanya masa simpan informasi tersebut, ketika dibawa kembali ke memori kerja melalui proses pemanggilan kembali (recall/retrieval). Memori kerja diasumsikan terdiri atas dua kanal atau dua bagian terpisah. Satu bagian yang disebut disebut prosesor visual bekerja menerima dan mengolah informasi yang berupa diagram 2 dimensi atau benda 3 dimensi dan bagian lain disebut prosesor auditif yang bekerja mengolah informasi auditif. Kedua kanal atau bagian memori bekerja secara koordinatif sebelum akhirnya informasi yang telah diolah menjadi pengetahuan dan keterampilan disimpan dalam bentuk jaringan hirarkis dalam memori jangka panjang.

    Terima Kasih :)
    Wassalammualaikum wr. wb.

    BalasHapus
  2. Trima kasih atas tambahannya tentang Teori muatan kognitif (cognitive load theory) mengasumsikan manusia memiliki dua kanal menuju memori kerja. Satu kanal berasal dari indera pendengaran dan kanal yang lain berasal dari indera penglihatan

    BalasHapus
  3. tambahan teori kognitifisme yang terkenal adalah teori bruner seorang ahli psikologi perkembagan dari harvard yang telah mempelopori aliran psikologi belajar kognitif yang memberikan dorongan agar pendidikan memberikan pada pentingnya pengembangan berpikir

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. saya ingin bertanya, bagaimana pengaplikasian teori dual coding pada media pembelajaran ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. pengaplikasian teori dual coding pada media pembelajaran dengan dua sistem yang berbeda secara fundamental, satu menyesuaikan dengan informasi verbal, yang lain menyesuaikan dengan image atau informasi visual. Presentasi-presentasi dual-mode bisa memperluas kapasitas memori kerja jika satu bagian dari instruksinya (misalnya, penjelasan-penjelasan tekstual) dihadirkan dalam bentuk auditory dan yang lain (misalnya, diagram) dalam bentuk visual, desain pesan seperti ini dapatmeningkatkan jumlah informasi yang bisa diproses tanpa muatan kognitif yang berlebih. Pebelajar sebagai penerima informasi mengintegrasikan kata-kata dan gambar secara lebih mudah saat kata-kata dihadirkan secara auditori daripada secara visual karena menggunakan prosesor-prosesor auditori dan visual dalam memori kerja secara efektif menghilangkan muatan kognitif yang berlebihan dari saluran visual.

      Hapus
    2. Teori dual coding di aplikasikan dengan cara memadukan chanel verbal dan non verbal yang tepat pada media pembelajaran yang akan dibuat. Contohnya, dalam pembelaaran matematika, pada materi aljabar, guru bisa menggunakan ilustrasi gambar (non verbal) penjumlahan beberapa jenis buah yang menerapkan konsep aljabar, nantinya guru akan menjelaskan (verbal) ilustrasi tersebut, hingga siswa dapat berpikir dan menyelesaikan permasalahan.

      Hapus
    3. Trimakasi vita,memang benar dalam pembelajaran materi aljabar guru bisa menggunakan ilustrasi gambar penjumlahan beberapa jenis buah yang menerapkan konsep aljabar selain itu juga dalam mateti pecahan menggunakan pizza yang dipotong menjaDi beberapa bagian.

      Hapus
  6. pembelajar secara mental mengorganisasikan gambar-gambar terpilih kedalam model piktorial dan beberapa tuturan ke dalam model verbal. Kedua jenis informasi ini dipadukan dengan informasi yang telah dimiliki pembelajar dari memori jangka panjang yang merupakan gudang penyimpanan pengetahuan pembelajar. Memori kerja berfungsi bukan saja menyimpan sementara informasi tetapi juga berlaku sebagai mesin pengolah informasi. tambahan teori kognitifisme yang terkenal adalah teori bruner seorang ahli psikologi perkembagan dari harvard yang telah mempelopori aliran psikologi belajar kognitif

    BalasHapus
  7. Ada tiga pemprosesan informasi, yaitu :
    1. Pengaktipan langsung representasi verbal atau piktorial
    2. Pengaktipan representasi verbal oleh pictorial atau sebaliknya
    3. Pengaktipan secara bersama – sama representasi verbal dan pictorial

    Saya ingin menambahkan untuk pengaktifan representasi verbal oleh pictorial atau sebaliknya. Dalam proses ini misalnya menggunanakan multimedia interaktif berbentuk power point, verbal oleh pictorial adalah penyampaian informasi dari sebuah gambar akan menghasilkan sebuah kalimat atau defenisi. Sedangkan pictorial oleh verbal adalah penyampaian informasi dari sebuah kalimat (soal cerita) akan menghasilkan sebuah gambar/sketsa.

    BalasHapus
  8. Teori kognitif pembelajaran multimedia (CTML) didasarkan pada tiga prinsip ilmu pengetahuan kognitif dalam pembelajaran: sistem pengolahan informasi manusia termasuk saluran ganda untuk visual yang / bergambar dan pendengaran / pengolahan verbal (yaitu, asumsi dual channel); setiap saluran memiliki kapasitas pemrosesan terbatas (yaitu, asumsi kapasitas terbatas); dan pembelajaran aktif memerlukan serangkaian proses kognitif terkoordinasi selama belajar (yaitu, asumsi pemrosesan aktif). Teori kognitif pembelajaran multimedia merinci lima proses kognitif dalam pembelajaran multimedia: memilih kata yang relevan dari teks atau narasi yang disajikan, membuat gambar yang sesuai dari ilustrasi yang disajikan, mengatur kata-kata yang dipilih menjadi representasi verbal yang koheren, mengatur gambar yang dipilih menjadi representasi bergambar yang koheren. , dan mengintegrasikan representasi bergambar dan lisan dan pengetahuan sebelumnya. Pesan instruksional multimedia harus dirancang untuk memprioritaskan proses ini.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 ASUMSI DASAR DALAM COGNITIVE MULTIMEDIA LEARNING

7 PRINSIP MULTIMEDIA PEMBELAJARAN